Halaman

Senin, 14 Mei 2012

«««Kembali Atau Menyesatkan Diri Lagi»»»

Nohtah-Nohtah terus kau tempel dan semakin memadatu dinding-dinding hingga tak berbentuk kemudian mengalir laksana sungai hitam yang pekat, membanjir, berpeluh dalam teriknya siang yang memekak.

Sedangkan kadang kita hanya mencipratkan air bersih untuk menetralkannya dan menjernihkannya.

Wahai jiwa....

Mengapakah kita merasa cukup dengan amal yang kita buat yang tak seberapa! Mengapakah kita begitu bangga dengan amal yang belum tentu diterima-Nya?

Apakah kita tak merasa bahwa setiap hari, jam, menit, bahkan detik kita.......

Kita merasa aman dari dosa?
Ingatlah wahai jiwa yang lalai seberapa banyak dan lamakah kita telah melakukan dosa!apakah pernah terbayangkan dalam benakmu wahai jiwa yang sedang berfikir?
Sedangkan kita hanya mengingat-Nya kadang-kadang, bahkan sering lupa ' seberapa banyakah kita telah bersyukur wahai jiwa yang gelisah?

Danau telah pekat nan hitam akan dosa-dosa hingga kita lupa siapa diri kita karena tak mampu bercermin pada riaknya atau bahkan menengguk kesegarannya....

Apakah kita tak malu akan Iman kita yang tergadaikan dengan uang recehan?
Atau bahkan kita gadaikan dengan tawa-tawa semu pelepas pelipur lara dalam waktu yang sungguh kita buang sia-sia tanpa memaknainya'

Iman kita sangatlah mahal harganya wahai jiwa yang mendengar,
Apalagi hidayah-Nya yang Agung yang diberikan hanya kepada hamba-hamba-Nya yang benar-benar dan bersungguh-sungguh dalam meniti dijalan-Nya.

Maka dari itu'
marilah wahai jiwa yang tenang....
Kita kuatkan pijakan menuju kearah yang mungkin kita telah lupa karena terlalu letihnya bergelut dengan ketidaktahuan arah juga dengan ketidakpastian.

Marilah kita siapkan PETA kehidupan, agar kita tak lagi tersesat dalam lingkaran dunia ini yang sesungguhnya menipu, jika kita tak mempunyai pegangan yang kokoh karena akan ada banyak pula suara-suara yang bising yang mengajak kita benar namu sesungguhnya menipu!

Maka dari itu peganglah saudaraku...

"...Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu berIman kepada Allah dan hari kemudian."
(an-Nisa / 4 : 59)

tak perlulah kita menyesatkan diri lagi,
Orang yang tersesat, yang menempatkan dunia dihatinya'
sesungguhnya bukanlah disesatkan, melainkan karena ia sendiri yang menyesatkan diri, tak menginginkan dirinya kembali Suci.

Kesucian telah menanti....
Dalam warnanya yang serba putih'
maka dari itu...
Marilah kita berbenah, menjemput kesucian yang telah lama menunggu.
Sebelum ia jenuh menunggu kita karena terlalu lamanya...
Bergegaslah ya Saudaraku....

"Allah berikan Dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya, tapi Agama hanya Allah beri kepada orang yang dicintai-Nya saja."
(HR. Ahmad, Ibn Abi Syaiban dan al Hakim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar