Halaman

Selasa, 12 Juni 2012

:: Sebuah Kata Sederhana ::

___Beberapa waktu lalu saya bertemu kawan lama... Sudah bisa ditebak dua orang teman yang sudah tak lama jumpa, Banyak perbincangan yang terlewat. Namun disini saya tidaklah ingin menceritakan apa perbincangan kita,melainkan disini saya ingin mengatakan sebuah kata sederhana namun begitu menggetarkan bagi yang mau memikirkannya... Yach... Darinya saya jadi teringat akan sebuah tokoh dalam animasi jepang yang saat ini digandrungi... Dalam salah satu scane tokoh utamanya ini dihadapkan pada satu peristiwa, seorang lawannya berkata, "Kamu masihlah anak kecil! Kita hidup dalam dunia yang terkutuk dan Kedamaian tidak akan tercipta didalamnya! Jika kamu berfikir tentang kedamaian tersebut,itu hanyalah bualan kosong dan sebuah pemikiran yang Naif" Dan iapun dengan tegar menjawab ; "Saya telah banyak mengalami penderitaan dan kepedihan dan sesulit ataupun lebih sakit lagi yang harus aku rasakan jika dapat kutemukan kedamaian itu! Maka akan aku lakukan!" Dan dengan gagah ia katakan, "Kita hidup didunia ini hanya karena satu alasan... Yaitu.... HARAPAN." "Subhanallah..." Dapatkah kita rasakan? Sebuah harapan akan diri kita? Harapan untuk menjadikan diri kita lebih baik, Harapan untuk membuat diri kita kembali fitrah (suci) karena lamanya berkubang dalam lumpur dosa yang selama ini kita jalani? Harapan untuk lebih memahami Agama yang Haq dan Agung ini? Harapan akan Syurga yang tidaklah mudah untyk kita menggapainya? "Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk kedalam Syurga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) ,Sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) Sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah Sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat." (QS. Al Baqarah : 214) Marilah kita kuatkan hati kita. Berharaplah hanya kepada-Nya karena, "Dan hati mereka menjadi tentram dengan Mengingat Allah, Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram." (QS. Ar Ra'd : 28) "Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf : 86) Harapan itu akan selalu ada... Tidaklah sulit jika Iman masih tetap kokoh didalam dada. Karena, "Ketahuilah olehmu! Bahwasanya datangnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran. (HR. At Tirmidzi, dari Sahabat Ibn Abbas Radhiyallahu anhu) "...dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang benar (Imannya) Dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." (QS. Al Baqarah : 177) Allah akan senantiasa dekat jika kita mendekatkan dori kepada-Nya. Allah tidaklah meninggalkan hambanya melainkan kitalah yang sering melupakan dan meninggalkan-Nya, Bersyukurlah akan setiap keadaan... Sungguh begitu nikmat dan beruntunglah jika kita bisa merenungi segala hal yang terjadi pada diri kita, Ketahuilah.... Dan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Tak seorang Muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tuaukan duri atau yang lebih berat daripadanya melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya." (HR. Bukhari dan Muslim) Dari Suhaib Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Sungguh menkjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya, Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang Mukmin : Yaitu ketika ia mendapatkan kebahagiaan ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal yang terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim) Lantas...... Masih adakah alasan kita untuk tidak bersyukur atau mempunyai Harapan kembali Fitrah (Auci)....

Senin, 14 Mei 2012

«««Kembali Atau Menyesatkan Diri Lagi»»»

Nohtah-Nohtah terus kau tempel dan semakin memadatu dinding-dinding hingga tak berbentuk kemudian mengalir laksana sungai hitam yang pekat, membanjir, berpeluh dalam teriknya siang yang memekak.

Sedangkan kadang kita hanya mencipratkan air bersih untuk menetralkannya dan menjernihkannya.

Wahai jiwa....

Mengapakah kita merasa cukup dengan amal yang kita buat yang tak seberapa! Mengapakah kita begitu bangga dengan amal yang belum tentu diterima-Nya?

Apakah kita tak merasa bahwa setiap hari, jam, menit, bahkan detik kita.......

Kita merasa aman dari dosa?
Ingatlah wahai jiwa yang lalai seberapa banyak dan lamakah kita telah melakukan dosa!apakah pernah terbayangkan dalam benakmu wahai jiwa yang sedang berfikir?
Sedangkan kita hanya mengingat-Nya kadang-kadang, bahkan sering lupa ' seberapa banyakah kita telah bersyukur wahai jiwa yang gelisah?

Danau telah pekat nan hitam akan dosa-dosa hingga kita lupa siapa diri kita karena tak mampu bercermin pada riaknya atau bahkan menengguk kesegarannya....

Apakah kita tak malu akan Iman kita yang tergadaikan dengan uang recehan?
Atau bahkan kita gadaikan dengan tawa-tawa semu pelepas pelipur lara dalam waktu yang sungguh kita buang sia-sia tanpa memaknainya'

Iman kita sangatlah mahal harganya wahai jiwa yang mendengar,
Apalagi hidayah-Nya yang Agung yang diberikan hanya kepada hamba-hamba-Nya yang benar-benar dan bersungguh-sungguh dalam meniti dijalan-Nya.

Maka dari itu'
marilah wahai jiwa yang tenang....
Kita kuatkan pijakan menuju kearah yang mungkin kita telah lupa karena terlalu letihnya bergelut dengan ketidaktahuan arah juga dengan ketidakpastian.

Marilah kita siapkan PETA kehidupan, agar kita tak lagi tersesat dalam lingkaran dunia ini yang sesungguhnya menipu, jika kita tak mempunyai pegangan yang kokoh karena akan ada banyak pula suara-suara yang bising yang mengajak kita benar namu sesungguhnya menipu!

Maka dari itu peganglah saudaraku...

"...Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu berIman kepada Allah dan hari kemudian."
(an-Nisa / 4 : 59)

tak perlulah kita menyesatkan diri lagi,
Orang yang tersesat, yang menempatkan dunia dihatinya'
sesungguhnya bukanlah disesatkan, melainkan karena ia sendiri yang menyesatkan diri, tak menginginkan dirinya kembali Suci.

Kesucian telah menanti....
Dalam warnanya yang serba putih'
maka dari itu...
Marilah kita berbenah, menjemput kesucian yang telah lama menunggu.
Sebelum ia jenuh menunggu kita karena terlalu lamanya...
Bergegaslah ya Saudaraku....

"Allah berikan Dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya, tapi Agama hanya Allah beri kepada orang yang dicintai-Nya saja."
(HR. Ahmad, Ibn Abi Syaiban dan al Hakim)

Sabtu, 12 Mei 2012

....Dengarkanlah Bisikan Alam....

Angin masih membisikan malam pada kelakar penat dalam jenuhnya fikiran . Cobalah lebih merasakan, lihatlah apa yang telah diletakan malam pada singgasananya . Cobalah ambil dan lihat betapa tenangnya ia, sedang kitapun sesungguhnya bisa merasakannya... anginnya yang menghempas jalanan tidaklah sekeras fikiran kiita dengarlah gemericik air seakan memanggil kita pada tautan rileksasi senandung alam, bukankah begitu damai.... Yach... begitulah jika kita mau mengerti tentang alam . begitu juga fikiran kita.... hati kita... tak perlulah dihadapi dengan emosi atau ego yang memuncak! Cukuplah semilir angin malam itu untuk pelajaran bagi kita . Tidakah engkau cemburu wahai jiwa... pada ia yang bisa setenang embun yang menetes kala pagi datang, berayun dalam pucuk dedaunan ,gemulai perlahan jatuh ketanah atau akhirnya ia menguap tertelan sinar mentari pagi? Namun walau begitu ia begitu damai ,ia tidaklah menyesalkan atau menggerutu tentang mentari yang menguapkannya dan membuatnya tiada. Karena ia telah menerima Titah Tuhannya ,karena dengan mentari alam menjadi lebih sempurna. ia tidaklah mengeluh ,ia tetap jalani karena ia mengagungkan ke-Esa-an-Nya. Apakah kita tidak cemburu? betapa setetes embun lebih mulia dari keegoan/kemurkaan kita pada suatu masalah? Dengarkanlah.... fikirkan dan resapi ,tak perlulah engkau turuti bisikan itu wahai jiwa yang gelisah' Emosi adalah bagian dari bisikan syaitan' karena emosi itu akan menguasaimu dan membinasakan akal serta mata hatimu... Tidakah engkau telah saksikan betapa banyak manusia yang telah binasa akanemosinya disana, didalam kota bertuliskan 'Amarah' Janganlah engkau menjadi bagian dari lembaran-lembatan pada buku kehidupannya. Satu dan yang lainnya saling memaki dan sesungguhnya mereka telah terendam, berkubang akan kematian hati pada diri mereka. warna-warna datang silih berganti namun mereka sungguh tak bisa memaknai apa yang sesungguhnya mereka jalani. karena mereka sudah kehilangan jati diri sesungguhnya. Namun tidak betapa jika Iman mereka letakan didalam jiwa terdalam .Atas seizin-Nya Tidaklah akan terjadi demikian. Bongkahan-bongkahan berjatuhan semakin kosong dan kosong hingga tak tersisa,yang ada hanya amarah dan bisikan-bisikan yang menyesatkan mereka. "Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan emosinya." Sungguh celakalah orang yang telah menempatkan emosi pada dinding hatinya dan akhirnya bertekuk lutut,merajakan emosi dari pada Tuhannya yang menyuruh kita tetap Sabar. Karena Sabar bagi seorang Mukmin tiadalah berbatas. adalah hingga ia keliang lahat' Karena sabar adalah sebagian dari Iman "Asshobaru minal Iman"

Rabu, 09 Mei 2012

Sebuah Renungan untuk diri

^Sebuah perbincangan sederhana
yang membuat kita tersentak dan
menjadi perenungan Dalam^
A : Apakah antum tahu Linkin Park?
B : Oh tentu,Albumnya laku keras
didunia dan lagu-lagunya selalu
menduduki tangga nada dunia.
======================
A : Kalau Justin Biebers?
B : Dia adalah anak muda yang
membuat fenomena.Lahir dari You
Tube dan setiap konsernya selalu
penuh.
Tahun kemarin dia baru saja konser di
indonesiadan tiketnya laku keras.
=======================
A : Oh.Antum sangat tahu sekali akan
hal tersebut!
Sekarang,Sejauh mana antum tahu
tentang Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
Wasallam?
B : ??!???!???!!!?
========================
Saudaraku....

Bagaimana mungkin kita bisa
mencintai Rasulullah Shallallaahu
'Alaihi Wasallam kalau kita sendiri tidak
mengenalnya,perjuangannya atau doa-
doa dan pesan terakhir saat haji wada
yang senantiasa tercurahkan kepada
KITA!

Banyak mungkin diantara kita tidak
tahu riwayat Beliau bagaimana ketika
baru berumur dua bulan dalam
kandungan beliau ditinggal
ayahandanya untuk selamanya....
Umur enam tahun ditinggal
ibundanya...

Bagaimana beliau kadang mengganjal
perut beliau dengan batu untuk
menahan lapar atau giginya yang
pernah patah dilempar batu oleh
kaum musyrikin.

Sedangkan begitu detail dan khusu'
nya diantara kita menelusuri dan
memahami seluk beluk dari orang-
orang yang dejuluki 'artis!'
Namun kita tidak mengenal utusanNya
Nabi Besar Muhammad Shallallaahu
'Alaihi Wasallam....

Jika kita tahu betapa perjuangannya
sebagai utusan Allah Azza wa Jalla
demi Islam yang Hak ini.
Maka meneteslah air mata ini atas
keangkuhanmu saudaraku....

Marilah saudaraku kita benahi diri kita,
kita kenalkan diri kita yang dhoif ini
kepada makhluk paling mulia
Nabi Besar Muhammad Shallallaahu
'Alaihi Wa Sallam

"Tidak sempurna Iman salah seorang
diantara kalian sampai aku lebih ia
cintai daripada anaknya,orang
tunya,dan manusia seluruhnya."( HR.
Bukhari Muslim )

Marilah kita saling berpegang tangan
menjalankan Assunahnya
Dan janganlah kalian sakiti beliau
dengan kepongahan kalian terhadap
agama ini saudaraku....
»» Semoga renungan ini bukan hanya
dari ana pribadi dan semoga kita
mendapatkan syafaatnya
kelak.....

Dihari yang sungguh seperti tiada penghabisan karena terlalu lamanya....

Pesan Sekeping Hati

Saya persembahkan sebuah minuman segar dipagi ini dalam blog saya yang masih meniti dalam pangkuan semoga kalian berkenan untuk singgah`

Sebuah pesan yang semua orang memilikinya'

___Seperti terperangkap sepi, gerimis kali ini membawa sahara dalam benak yang gersang namun sesungguhnya beku dari masa kemasa dan semakin dalam....

Mengapakah masih mencari cari teratai digersang itu?
Tak cukupkah segudang nikmat yang telah engkau terima?

"Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya."
(QS. Ibrahim : 34)

Mentari sungguh telah menyeringai tajam dan sangat jelas menembus awan-awan hitam dalam kabut yang bertalu dalam terjalnya kejahiliyahan.

Namun mengapa masih membutakan diri dari firman-Nya?

"Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
(QS. Ar-Rahman : 13)

Sungguh jika aku bertanya?
Tahukah....
Jika hati itu memberontak kala engkau berkubang dalam kehingar bingaranmu selama ini?
Ia ingin hidup kembali seperti setatusnya dulu kala Pemilik dan Penciptanya menciptakan,

Sebelum hati itu dititipkannya kepadamu
Sebelum engkau sama sekali mengenal dan merasa memilikinya
Sebelum engkau menghianatinya dengan kearoganismeanmu...
Sebelum engkau menjerumuskannya pula dan mengotorinya dengan kehidupanmu selama ini.

Wahai jiwa yang merasa terpanggil

Bangunlah...
Dari mimpi yang melenakan yang engkau anggap itu nyata.
Sebelum terompet terakhir ditiupkan oleh pemiliknya

Sebelum waktu menuliskanmu pada liang juga pada Padang yang terhampar yang tiada penolong dari seorangpun diantara kalian...

Masih ada sedikit waktu wahai jiwa-jiwa yang terpanggil, untuk menjadikan diri lebih mengerti dan memahami kemauannya selama ini yang mungkin tidaklah engkau sadari...

Sadarlah wahai jiwa-jiwa yang terlelap dalam tipu dunia...

Hidup sesungguhnya bukanlah hidup yang selama ini engkau jalani melainkan ada pesan besar yang mungkin selama ini belum disadari...

Dalam firman-Nya
"Aku Ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk berIbadah kepada-Ku...."

Maka dari itu Sadarkan dirimu wahai Jiwa yang terpanggil....


Salam santun dari Sahabatmu,
^^